Tampilkan postingan dengan label pengalaman misnis saat mendaki gunung slamet. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengalaman misnis saat mendaki gunung slamet. Tampilkan semua postingan

Minggu, 30 Oktober 2022

Cerita Pengalaman Mistis Pendaki Gunung Slamet

Oktober 30, 2022

 Cerita Pengalaman Mistis Pendaki Gunung Slamet


jkmedcare - menawarkan panorama alam yang indah, gunung juga menyimpan sejumlah misteri. Percaya ataupun tidak, hal-hal mistis sering tersaji dan dialami oleh para pendaki.


Sebagai gunung tertinggi kedua di Pulau Jawa setelah Semeru, Gunung Slamet adalah salah satu spot favorit para pendaki yang banyak menyimpan sejumlah kisah horor. Salah satu yang paling legendaris adalah keberadaan Pos 4 pendakian yang dinamakan Samarantu.


Konon namanya sendiri merupakan akronim atau singkatan dari ‘Samar dan Hantu’, karena seringnya penampakan makhluk halus di pos yang bisa dijumpai jika seorang pendaki memilih rute pendakian jalur Bambangan. Selain itu, pos ini memiliki dua pohon super besar yang membentuk bak pilar gerbang yang diyakini menjadi salah satu pintu gerbang menuju dunia ghaib.


Berawal dari Nekat Mendirikan Tenda di Pos 4


Kisah ini dibagikan oleh seorang blogger di KasKus dengan nama ‘Bisri767’, yang mendaki bersama 2 orang temannya yakni Ilham, Faun serta keponakannya yang bernama Udin saat momentum H+4 lebaran tahun 2018.


Keangkeran pos 4 Samarantu yang telah menjadi rahasia umum bagi para pendaki juga diketahui olehnya, termasuk salah satu pantangan bahwa sebaiknya tidak mendirikan tenda dan beristirahat disana. Namun ia tetap memilih mendirikan tenda dan bermalam di pos keempat dari total 7 pos yang ada, dan disitulah semua berawal.


“Saat itu sekitar jam 16.00 WIB aku melalui pos 4 yang katanya angker dan tak boleh mendirikan tenda disitu. Bener kata-kata orang di pos memang angker dan ada 2 pohon berdiri berjajar yang katanya jalur menuju alam lain.Serem dan agak takut juga sih saat itu. Tapi biarlah masa bodoh yang penting aku gak aneh-aneh,” ungkapnya dikutip oleh MNC Portal Indonesia, Minggu (15/5/2022).


“Selepas melewati pos 4 sunggug aneh banget karena cuma ada aku dan keponaaku yang berjalan. Tadi sih rame tapi kenapa saat itu sepi banget. Aku dan keponaanku berjalan menyusuri jalur dengan langkah yang mulai melan karena kecapean. Fikiranku tak tenang dan cuma takut saat itu, lantunan zikir aku ucapakan dalam hati agar aku tak dikuasai ketakutan yang luar biasa.” jelas pendaki pria tersebut.


Terpisah dengan Teman dan Dibuntuti Makhluk Halus


Selepas beristirahat dari pos 4, pendaki tersebut mengaku diikuti oleh seekor burung jalak yang selalu berkicau dan matanya selalu terfokus, seakan ia seperti mangsa dari burung jalak itu. Burung jalak itu jumlahnya cuma satu, itulah yang semakin membuat suasana seram. Saat itu sinar matahari tak mampu menembus rapatnya pohon-pohon yang menjulang tinggi padahal baru jam 17.00 WIB, tapi sudah gelap.


“Akhirnya aku memutuskan istirahat duduk untuk minum dan makan-makanan ringan. Saat itu juga keponaanku bilang padaku begini ‘mas mukamu pucet banget dan putih banget kayaknya mas hipo, mas gak apa-apa’, saat itu aku langsung bangun dari tempat dudukku dan bilang ‘ayo teruskan perjalanan jangan bicara apapu sampai pos 7’.” ucapnya.


Singkat cerita :


Aku mendaki sampai puncak dengan selamat dan mendirikan tenda di pos 7 dan turun dengan selamat juga. Inilah kejadian-kejadian yang ganjil. Saat pulang kami sambil ngobrol di dalam mobil. Pembicaraan diawali oleh keponaanku.


“Udin : mas kemaren saat di pos 5 waktu istirahat kenapa saat aku tanya mas diam saja ? ? ? Dan suruh aku diam ? ? ?


Aku : saat kamu tanya aku melihat sosok putih persis dibelakangmu, makanya aku langsung ajak jalan dan diam.


Udin : lhoo saat aku tanya, aku juga melihat sosok hitam tinggi dibelakang mas lhooo.”


Suasana dalam mobil seketika hening dan menakutkan..


Tiba-tiba Faun dan Ilham menyaut dan berkata : “saat di pos 5 kami jalan didepan kalian dan kami mengajak kalian jalan tapi kalian menyuruh kami duluan.”


“Padahal saat itu aku dan Udin tak melihat siapapun yang lewat di sekitar kami, dan cuma satu burung jalak menyeramkan saja yang kita lihat. Dapat disimpulkan ternyata aku dan Udin saat itu ada dialam yang berbeda. Syukur alhamdulillah aku ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena aku masih diberi keselamatan.” demikian sang pendaki mengakhiri ceritanya.